13 Sep 2012

Komponen Sistem Pencernaan: Mulut, Lidah, Ludah dan Gigi

Artikel berikut ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang Sistem Pencernaan, sengaja saya pecah menjadi dua artikel untuk mengurangi kebosanan pembaca karena terlalu panjang, hehe

Daftar Isi:

  1. Mulut/Rongga Mulut
  2. Lidah
  3. Ludah/Saliva
  4. Gigi



Mulut dan Rongga Mulut
Dalam pengertian luas istilah mulut sama artinya dengan rongga mulut.
Rongga mulut dimulai dari mulut dan berakhir pada faring. Letak mulut pada posisi terminal dan ventral, sedangkan batas rongga mulut berupa epitel berlapis gepeng tanpa tanduk. Sel-sel superfisialnya berinti dan mempunyai granula-granula keratin di bagian dalamnya. Dalam rongga mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan mucus sebagai pembasah dan pelicin makanan. Atap mulut terdiri dari palatum keras dan lunak, diliputi oleh epitel berlapis gepeng. Palatum keras adalah membran mukosa yang melekat pada jaringan tulang, sedangkan palatum lunak mempunyai pusat otot rangka dan banyak kelenjar mukosa pada lapisan submukosanya. Fungsi mulut adalah sebagai penerima makanan. Mulut beberapa hewan sebagai pengambil makanan karena terdapat rahang maksila dan mandibula. Organ-organ di dalam rongga mulut antara lain: gigi, lidah, dan kelenjar ludah.


Lidah
Lidah merupakan massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot. Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus.

Fungsi lidah:
  • untuk mengaduk makanan yang dikunyah
  • menelan makanan
  • mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata

Permukaan atas lidah mengandung banyak tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propia (yang disebut papilla). Terdapat empat jenis papilla:

Filiformis
  • terdapat di bagian posterior
  • bentuk penonjolan konis, sangat banyak diseluruh permukaan lidah
  • epitel tidak mengandung putting pengecap
  • epitel berambut


Fungiformis
  • di bagian anterior dan diantara filiformis
  • menyerupai jamur karena mempunyai tangkai sempit dan permukaan yang halus, bagian atas melebar
  • mengandung putting kecap, tersebar di permukaan atas
  • epitel berlapis pipih tak menanduk


Foliatel
  • pada pangkal lidah bagian lateral, terdapat beberapa tonjolan-tonjolan padat
  • bentuk: sirkumvalata
  • banyak putting kecap


Circumvalate
  • papillae yang sangat besar dengan permukaannya yang pipih meluas di atas papillae lain, susunan seperti parit
  • tersebar di daerah “V” bagian posterior lidah
  • banyak kelenjar mukosa dan serosin
  • banyak putting kecap yang terdapat di sepanjang sisi papilla

  
 Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah terbentuk dari jaringan epitel dan menghasilkan secret. Ciri-cirinya sebagai berikut:
  • sel glandularis
  • duktus interkalaris
  • saluran bercolak
  • menghasilkan mucus dan enzim amylase


Ada 3 pasang kelenjar ludah menurut tempatnya:
1. Glandula parotid (kelenjar bawah telinga)
  • sel penyusun: sel serous
  • bentuk kelenjar asiner bercabang majemuk
  • bermuara dekat gigi molar atas yang kedua

2. Glandula submaksilaris (kelenjar bawah rahang)
  • bermuara di dekat pangkal lidah
  • bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk
  • sel penyusun: sel serous (banyak) dan sel mukus. Sel serous, inti agak banyak dan sitoplasmanya mengandung butir-butir zimogen. Sel mukus, berinti gepeng dan terletak di bagian basal.

3. Glandula subligualis (kelenjar bawah lidah
  • bermuara dekat pangkal lidah
  • bentuk kelenjar tubuloasiner bercabang majemuk
  • sel penyusun: sel mukus


Gigi
Ciri-ciri:
  • Tersusun dalam 2 lengkung
  • Terletak pada maxilla dan mandibular
  • Masing-masing gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas gingiva (atau gum) yaitu mahkota dan di bawah gingiva yaitu akar (mempertahankan gigi dalam lekuk tulang atau alveolus). Tempat peralihan mahkota ke akar sampai leher.
  • Tiap gigi mempunyai rongga sentral, rongga pulpa
  • Terdiri dari bagian non mineral: pulpa, dan 3 bagian bermineral: email, dentin, sementum.


Dentin
Dentin merupakan jaringan kalsifikasi yang mirip tulang, tetapi lebih keras karena mengandung banyak garam-garam kalsium. Dentin terutama terdiri atas serabut-serabut kolagen, glikosaminoglikans, dan garam-garam kalsium (80%) berat kering dalam bentuk kristal-kristal hidroksiapatit. Dentin peka terhadap banyak rangsangan seperti panas, dingin, asam, trauma dan memberi respon terhadap semua rangsang sakit. Matriks organiknya disintesis oleh sel-sel odontoblas.

Email
Email merupakan struktur paling keras dari tubuh dan banyak mengandung kalsium. Terdiri atas 97% garam-garam kalsium dan 3% zat organic. Berasal dari epitel ectoderm, sedangkan struktur lain gigi berasal dari mesoderm. Matriks email disekresi oleh sel-sel (ameloblas). Email terdiri atas struktur batang yang berbentuk prisma atau toraks heksagonal, prisma email yang berikatan satu sama lain dengan zat interprismatis.

Pulpa
Pulpa gigi terdiri dari jaringan penyambung jarang. Unsur-unsur utamanya adalah serabut-serabut kolagen halus yang tersusun asimetris dan substansia dasar yang mengandung glikosaminoglikans. Pulpa merupakan jaringan yang sangat banyak mengandung persyarafan dan pembuluh darah, serta banyak terhadap fibroblast.
- Struktur-struktur pertahanan gigi dalam lekuk tulang maxilla dan mandibula terdiri atas sementum, membrana peridentalis, tulang alveolar dan ginggiva.

Jumlah dan distribusi gigi pada berbagai kelas vertebrata:
  • vertebrata rendah, mempunyai jumlah gigi sangat banyak
  • pisces, mempunyai gigi pada tulang rahang, palatin, dan faring
  • Amphibia, mempunyai gigi yang melekat pada tulang vomer, rahang atas, dan tulang palatin
  • Reptilia, gigi terdapat pada tulang palatin atau di rahang atas dan rahang bawah
  • Aves dan mamalia, gigi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah


- Derajat Permanen
  • Vertebrata, mempunyai gigi pelifiodonbi (gigi yang terus berganti)
  • Mamalia, mempunyai gigi difiodonti (gigi berganti 2 kali), yaitu gigi susu dan gigi permanent.
  • Platypus( monotremata), mempunyai gigi monofiodonti (gigi yang tak berganti).


- Cara Pelekatan; gigi melekat pada tulang rahang dengan jaringan ikat fibrosa. Cara pelekatan gigi terdiri dari 3 cara, yaitu:
  • Akrodonti : melekat di puncak tulang rahang, misalnya terdapat pada Teleoster
  • Pleurodonti : melekat pada sisi dalam tulang rahang, misalnya terdapat pada katak, necturus, dan kadal
  • Teledonti : akar gigi tertanam dalam alveoli (sokel) tulang rahang, misalnya pada buaya, burung bergigi, mamalia dan beberapa ikan.


- Morfologi gigi, terdiri dari:
  • Homodonti : gigi yang bentuknya serupa, misalnya pada vertebrata, mamalia
  • Heterodonti: gigi yang bentuknya beda misal, mamalia yang mempunyai morfologi gigi sebagai berikut:

  1. Gigi seri (insisivus)
  2. gigi taring (kaninus)
  3. gigi geraham depan (premolar)
  4. gigi geraham belakang (molar)


a. Jumlah gigi manusia 32 buah.
2-1-2-3 ½ belahan rahang atas
2-1-2-3 ½ belahan rahang bawah
I K P M

b. Gigi kelinci
3-1-3-1
3-1-2-1

c. Kucing
2-0-3-3
1-0-2-3

- Histologi gigi
Pada mamalia tiap gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Mahkota (korana) dilapisi email
b. Leher (serviks)
c. Akar (radiks)



2 komentar:

NADYA MEITHA ANGGRIANI mengatakan...

isi dari artikel cukup lengkap tapi peran dari masing2 bagian lum di isi.

NADYA MEITHA ANGGRIANI mengatakan...

isi dari artikel cukup lengkap tapi peran dari masing2 bagian lum di isi.

Copyright by Iqbal Ali. Diberdayakan oleh Blogger.